Perahu Nelayan Bermesin Dual Fuel

perahu dual fuel

“Kisah Konverter Kit ABG mendukung percepatan program konversi BBM ke gas(BBG)”

Bagaimana bisa Nelayan kita mengarungi lautan dengan perahu bermesin yang berbahan bakar bensin/solar(BBM) dan juga elpiji (BBG)?

Apakah ABG ?

ABG – Konverter Kit Amin Ben Gas, alat yang ditemukan Amin untuk konversi bahan bakar minyak solar atau bensin ke gas (LPG) sebagai bahan bakar mesin perahu bermotor, telah dipatenkan sejak 15 Maret 2012.

Profil pencipta ABG?

Picture1

Amin, kelahiran Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 24 Februari 1970. Amin senang mempersembahkan karya temuannya untuk membantu para Nelayan di seluruh Nusantara.

Kisah Perjalanan Uji Coba ABG sampai  Pengakuan dari Pemerintah:

Institut Teknologi Bandung (ITB) membantu tahapan uji coba lebih lanjut. Prof Dr Ir Dradjad Irianto M Eng dari Fakultas Teknologi Industri ITB, 4 Januari 2013 menyebutkan, karya inovatif Amin mampu menjadi engine dual fuel (berbahan bakar bensin dan gas secara bergantian) dengan selisih kinerja yang kecil, kurang dari 5 persen.

Karya Amin mampu memberikan penghematan dengan perbandingan 1 liter bensin (Premium) setara dengan 240 gram gas, atau dalam satuan rupiah memberi potensi penghematan 5,11 kali lebih murah sehingga berpotensi meningkatkan taraf hidup nelayan.

Dari ITB, Amin pun dipertemukan dengan Menteri ESDM Jero Wacik dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, serta diundang mengikuti berbagai pameran nasional berbasiskan ramah lingkungan.

Setelah melalui berbagai ekspos dan uji ilmiah di ITB dan Kementerian ESDM, pemerintah resmi mengalokasikan anggaran pengadaan 1.700 mesin dan kapal nelayan berbahan bakar ben gas tahap pertama Tahun Anggaran 2013.

Gubernur Kalimantan Barat, Drs Cornelis MH, memberikan dukungan dengan menugaskan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat untuk aktif dalam percepatan konversi dari BBM ke BBG, dengan kelompok sasaran nelayan pantai dan pesisir Tahun Anggaran 2014.

Alat Konverter Kit-Amin Ben Gas (ABG) :

  • Alat yang ditemukan Amin untuk konversi bahan bakar minyak solar atau bensin ke gas (LPG) sebagai bahan bakar mesin perahu bermotor.
  • Telah dipatenkan sejak 15 Maret 2012 dengan nama Amin Ben-Gas. Merek dagang itu terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor S00210300051.
  • Sejak diluncurkan Maret 2012, alat ini telah mengalami berbagai penyempurnaan. Perubahan mendasar, antara lain pada bentuk dan instalasi, serta sistem pembakaran. Alat ini sudah merupakan generasi keenam dengan sistem injeksi.
  • Konverter ini sudah memiliki rekomendasi dari Laboratorium Sistem produksi, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Industri Bandung. Pada Tahun 2012 akhir, Amin diundang oleh Perikanan Australia – Perth dan Curtin University disana dipertemukan dengan Prof Alexandra Macmanus dan mendapat apresiasi dari akademisi disana.
  • Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan berkesempatan menjajal kemampuan perahu berbahan bakar elpiji tersebut dalam dua kali uji coba.
  • Pemerintah pusat setelah serangkaian uji coba dan uji kelayakan, telah mengakui kehebatan karya Amin. Melalui Kementerian ESDM, pemerintah Indonesia akan mengadakan perahu beserta konverter kit Amin Ben Gas dan tabung gas kepada 1.700 nelayan.
  • Hasil ujicoba Kementerian ESDM 2012 terhadap karya inovatif Amin, biaya pengadaan bahan bakar menjadi sangat murah, karena bisa menghemat pengeluaran sektor pengadaan bahan bakar di atas 70%

Spesifikasi Teknis – perahu yang menggunakan konverter kit Teknologi Amin Ben-Gas:

Keungulan Perahu Elpiji (LPG):

  • Ekonomis karena hemat biaya energi
  • Ramah lingkungan karena rendah emisi
  • Mesin awet dan lebih bertenaga
  • Perawatan mudah dan praktis
  • Bahan bakar murah dan mudah didapat
  • Mendukung produktivitas nelayan karena perahu lebih tangguh dan daya jelajah lebih jauh

Spesifikasi Perahu:

  • Tipe/model: tradisionil
  • Bahan: fiber glass dilapisi cat tahan air
  • Ukuran rata-rata ( panjang x lebar x tinggi) : 6,10 x 0,80 x 0,27 meter
  • Kapasitas angkut: 400-800 kilogram

Spesifikasi Mesin:

  • Bahan bakar: gas dan premium (dual fuel)
  • Dimensi: 313 x 363 x 342 mm
  • Berat: 16 kg
  • Kecepatan maksimum: 6,5-75 hp
  • Silinder: tunggal, 196 cc
  • Torsi puncak bersih: maksimum 2.500-3.600 rpm
  • Rasio kompresi: 8:5:1
  • Sistem pengapian: magnet dengan transistor
  • Sistem pembakaran: semi injeksi
  • Sistem pendinginan: tiupan udara

Komponen Kit Konversi Penunjang:

  • Tabung (bushing)
  • Tee joint
  • Ball valve / kran
  • 2 sakelar 15 cm
  • 2 tabung elpiji 3 kg
  • 2 regulator
  • Selang 4,5 meter

Nelayan Mengarungi Laut dengan Perahu Elpiji:

Kehadiran perahu elpiji disambut antusias para nelayan.

Nelayan asal desa Sungaikupah, Kecamatan Sungaikakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat – Yusuf (50 tahun), menuturkan manfaat (keuntungan) memakai perahu elpiji:

  • Sekali melaut, Yusuf bisa menghabiskan 5 liter bensin (premium).
  • Bahan bakar premium dibeli di kios eceran seharga Rp 8.000,- seliter.
  • Ia melaut rata-rata sekitar 20 hari dalam sebulan dan menghabiskan sekitar Rp 800.000,- untuk membeli premium.
  • Yusuf dan nelayan setempat kadang kesulitan mendapatkan premium baik di SPBU atau SPBN.
  • Dengan bahan akar elpiji, lebih irit dan lebih gampang didapat.
  • Yusuf sudah memakai perahu bahan bakar elpiji dalam setahun terakhir.
  • Uang belanja premium setiap hari kini setara kebutuhan bahan bakar untuk enam hari.
  • Dia pun bisa berhemat sekitar Rp 660.000,- sebulan dari efisiensi bahan bakar.

Jamali, 26 tahun, nelayan Sungaikupah bercerita “Saya biasa mengejar kapal pemukat ikan untuk meminta umpan buat rawai (pancing dengan ratusan mata kail).” Ini menunjukkan perahu elpiji lebih cekatan, bertenaga dan daya jelajahnya pun lebih jauh. Perahu elpiji yang diperkenalkan Amin tetap mempertahankan tangki premium pada mesin yang bertujuan untuk menyimpan cadangan bahan bakar. Sewaktu elpiji sulit diperoleh atau kehabisan di perjalanan, perahu masih bisa melaju dengan premium. “Elpiji baru diisi lagi setelah tabung benar-benar kosong. Saat tabung kosong sewaktu di perjalanan, kami manfaatkan premium.” Jelas Piansa, 45 tahun, nelayan lainnya.

Temuan Amin ini sangat mendukung upaya keras pemerintah mempercepat proses konversi BBM ke gas.

Sumber:

5 responses to “Perahu Nelayan Bermesin Dual Fuel

  1. I’m impressed, I have to admit. Rarely do I come across a blog that’s both equally educative and engaging, and let me tell you,
    you’ve hit the nail on the head. The issue is something not enough men and women are speaking intelligently
    about. Now i’m very happy that I came across
    this during my hunt for something concerning this.

  2. hello!,I love your writing so a lot! proportion we be in contact extra approximately your article on AOL?
    I need an expert on this house to unravel my
    problem. May be that is you! Looking ahead to peer you.

  3. Hi there, I discovered your blog by the use of Google at the same time as searching for a similar matter, your
    web site got here up, it looks great. I have bookmarked it in my google bookmarks.

    Hello there, simply was alert to your weblog via Google, and located that it’s truly informative.
    I’m gonna be careful for brussels. I will be grateful for those who proceed this in future.
    Many other folks shall be benefited from your writing.
    Cheers!

  4. Pingback: Aben-Gas, Konverter Kit Hemat Energi ala Amin Suwarno | Mongabay.co.id·

Leave a comment